Pada cincin 1 (warna hitam)
merupakan digit pertama, cincin 2 (warna coklat) merupakan digit kedua, cincin
3 (warna merah) merupakan faktor pengali, dan cincin 4 (warna emas) merupakan
toleransi. Setiap warna pada cincin memiliki nilai yang berbeda, untuk
mengetahui nilai–nilai setiap warna tersebut perhatikan tabel berikut ini.
Contoh
- Cincin 1 (coklat) = digit pertama / nilai = 1
- Cincin 2 (ungu) = digit kedua / nilai = 7
- Cincin 3 (merah) = faktor pengali = x 102Ω
- Cincin 4 (emas) = toleransi = ± 5%
Jadi nilai resistor tersebut adalah:
- = 17 x 100Ω dengan toleransi ± 5%
- = 1700Ω dengan toleransi ± 5%
Nilai toleransi pada resistor
merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor memiliki nilai
tahanan yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah
jika terpengaruh oleh faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur).
Besarnya perubahan terhadap suhu tersebut tergantung dari nilai toleransi yang
tertera pada cincin ke empat pada badan resistor.
Contoh: dari hasil perhitungan nilai
tahanan tersebut diatas diperoleh hasil 1700Ω dengan toleransi ± 5%, maka
rentang nilai minimum dan maksimum resistor tersebut adalah:
Rentang
nilai minimum dan maksimum resistor
- 1700Ω x 5% = 85Ω
- Nilai minimum = 1700Ω - 85Ω = 1615Ω
- Nilai maksimum = 1700Ω + 85Ω = 1785Ω
jadi rentang nilai tahanan dari resistor tersebut jika
terjadi perubahan suhu adalah 1615Ω-1785Ω. Semakin kecil nilai toleransi maka
semakin kecil pula rentang-nya perubahan nilai tahanan suatu resistor, atau
dengan kata lain semakin kecil nilai toleransi semakin baik pula kualitas
resistor tersebut. Untuk kode angka cara pembacaannya hampir sama sama dengan kode warna hanya
tampilannya langsung berupa angka.
Contoh
- Suatu
resistor di badannya terdapat kode angka 471.
- Maka 4 merupakan
digit pertama, 7 merupakan digit kedua, dan 1 merupakan faktor pengali.
- Sehingga
nilai resistor tersebut 47 x 101Ω = 470Ω.
Untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan kode warna
resistor, unduh Kode Warna Resistor
Kalkulator dalam format spreadsheet Excel
Disipasi Panas Pada resistor
Jika suatu arus listrik yang melewati resistor meningkat, maka akan
dihasilkan panas dan jika arus tersebut terus meningkat hingga melewati batas
maksimum maka resistor akan rusak. Untuk mencegah hal tersebut, selain memiliki
nilai tahanan dan toleransi, resistor juga memiliki nilai disipasi dalam Watt.- P adalah
daya dalam Watt (W)
- V adalah
tegangan dalam Volt (V)
- I adalah
arus listrik dalam Ampere (A)
- R adalah
tahanan resistor dalam Ohm (Ω)
P = V2 / R = 122
/ 47 = 144 / 47 = 3,1 Watt
Resistor akan terdisipasi panas sebesar 3,1 Watt, jadi hendaknya pada
rangkaian tersebut digunakan resistor dengan nilai disipasi diatas 3,1 Watt
(misal 5W) untuk menghindari kerusakan pada resistor.
0 comments